Sabtu, 26 Juli 2008

Kapan Ke Jogja lagi?

Satoe lagi dari djokdja
sesoeda geplak, goedeg, dan bakpia

kaos oblong bergambar merk mata

...............
suvenir bukan sembarang suvenir

suvenir dari kota djokdja

mikir bukan sembarang mikir

mikir djokdja kota dunia

.................

dari "Duile Dagadu", Darmanto Djatman, 1996


kota dunia?... jogja?... hmmm mengapa enggak?..
mau tahu berapa alumnus kota jogja? wuuehh..banjak sekali...
ndak percaya?...
cobalah dihitung berapa lulusan dari kota ini yang sudah mengubek-ubek ibu kota..
berapa orang yang pernah berdinas dan bertugas (terpaksa atau dipaksa) di Yogyakarta..
sangat banyak dari mereka yang punya masa kecil bahagia di sekitar mantrijeron, patangpuluhan, wirobrajan, pakualaman, prawirotaman, ngasem, pasar telo, kotagede, atau jakal?..
atau..
saat lebaran, dimana berseliweran mobil mewah plat luar kota berbagai merk yang bahkan bagi wong jogja sulit mengejanya....
karenanya,


contoh ngelink image

gambarku

Kamis, 21 Februari 2008

Branding di dunia online

Branding di dunia online adalah gabungan kemampuan marketing komunikasi, pemahaman online behavior dan online media, serta penguasaan teknologi informasi....

Tidak mudah memang, mengelola e-commerce (sebenar-benarnya), tak hanya bermodalkan script, domain, dan hosting. Namun di luar itu selalu ada hal-hal lain yang sekilas mudah, namun ya itu... butuh keterampilan tersendiri. Dan yang jelas adalah waktu!

E-commerce memberikan fleksibilitas waktu, entah karena sangat fleksibel itu, yang seringkali terjadi adalah kemudahan untuk selalu menggampangkan waktu....
Padahal pengunjungnya selalu setiap waktu "menyambangi" situs kita. Lha kalau yang dilihati yang itu-itu sadja, hmm.. waktunya sign out kali nggih....

Kembali ke Branding...
Nama, brand atau merek adalah representasi dan asosiasi sebuah produk – baik mutu, harga, nilai, maupun gengsinya. Sepotong nama ini bisa berarti banyak. Brand adalah pukau, daya pikat, pesona sekaligus pembeda produk yang satu dari yang lain. Brand inilah yang memikat orang hingga mengagumi, memburu dan membeli sebuah produk atau karya. Tanpa brand yang menancap kuat di benak konsumen, sebuah produk hanyalah komoditas yang dihargai rendah meski mungkin dari sisi fungsional manfaatnya sama. Namun dengan brand yang kuat, harga produk yang sama tadi bisa menjadi berlipat ganda – bahkan priceless. Inilah yang membuat Kent Wertime dalam buku larisnya Building Brands & Believers menyebut di era ekonomi citra (the image economy) kini, peranan brand sebagai aset terpenting perusahaan akan kian berlipat ganda.

Naah...
membuatnya menjadi "sesuatu" yang selalu menancap di benak konsumen bisa melalui media apa saja... untuk konsumen yang senengnya main internet -alias online-, maka branding melalui media ini pun juga tak lepas dari waktu... terus..terus..dan terus..

Mangkane.... branding yuuuk...